TIGA PARADIGMA ILMU
SOSIAL
Positivisme
dan Postpositivisme
|
Konstruksionisme (Interpretatif)
|
Critical Theory
|
Menempat ilmu social seperti ilmu-ilmu lama, yaitu
sebagai suatu metode yang terorganisir untuk mengkombinasikan
“deductive-logic” dengan pengamatan empiris, guna secara probabilistic
menemukan –atau memperoleh konfirmaasi tentang hokum sebab akibat yang bias
digunakan untuk memprediksi pola-pola umum gejala social tertentu
|
Memandang ilmu social sebagai analisis sistematis
terhadap “socially meaningful action” melalui pengamatan langsung dan
terperinci terhadap pelaku social dalam setting kehidupan sehari-hari yang
wajar atau alamiah, agar mampu memahami menafsirkan bagaimana para pelaku
social yang bersangkutan menciptakan dan memelihara/mengelola dunia social
mereka
|
Mentakrifkan ilmu social sebagai suatu proses yang secara kritis
berusaha mengungkap “the real structure” di balik ilusi,false needs, yang
ditampakkan dunia materi, dengan tujuan membantu membentuk kesadaran social
agar memperbaiki dan megubah kondisi kehidupan mereka.
|
Contoh Teori
|
Contoh Teori
|
Contoh Teori
|
-
Liberal
political-economy (mainstreams)
-
Teori
Modernisasi, teori pembangunan di negara berkembang
|
-
Cultural/Constructivism
political-economy (Golding dan Murdock)
-
Phenomenology,
Ethnomethodology
-
Symbolic
Ineteraction
-
Constructionism
(Social Construction of reality -Peter
Berger)
|
-
Structuralism
political-economy (Schudson)
-
Instrumentalisme
political-economy (Chomcy, Gramsci dan Adorno)
-
Theory
of Comunicative action (Habermas)
|
PERBANDINGAN PARADIGMA ILMU SOSIAL
Aspek-Aspek
|
PARADIGMA POSITIVISME
|
PARADIGMA POSTPOSITIVISME
|
PARADIGMA CRITICAL
|
PARADIGMA KONSTRUKSIONISME/
INTERPERETIF
|
ONTOLOGI
What is the nature of
‘reality’?
|
-
Ada realitas yang ‘real’ yang diatur oleh
kaidah-kaidah tertentu yang berlaku universal
-
Kebenaran tentang ini hanya dapat dicapai dengan
asas probabilitas.
|
-
Realitas ada tetapi tidak dapat sepenuhnya diperoleh
-
Realitas dikontrol oleh hokum alam yang hanya dapat
dip;ahami sebagian saja.
|
- Realitas yang
teramati (virtual reality) merupakan realitas ‘semu’ yang telah terbentuk
oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan social, budaya dan ekonomi politik
|
-
Realitas merupakan konstruksi social
-
Kebenaran suatu realitas bersifat relatif, berlaku
sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial
|
Aspek-Aspek
|
PARADIGMA
POSITIVISME
|
PARADIGMA
POSTPOSITIVISME
|
PARADIGMA
CRITICAL
|
PARADIGMA
KONSTRUKSIONISME/
INTERPERETIF
|
EPISTEMOLOGI
What is the nature of the relationship between the
inquirer and knowable?
|
-
Dualisme/obyektivis
-
Ada
realitas obyektif sebagai suatu realitas yang eksternal di luar peneliti.
-
Peneliti
harus sejauh mungkin membuat jarak dengan obyek penelitiannya
|
-
Modified
objectivist, Interaktif dan netral
-
Obyektivitas
hanya dapat diperkirakan dan
bergantung pada kritik
|
-
Subyektivis
-
Hubungan
antara peneliti dan yang diteliti
dijembatani oleh nilai-nilai tertentu
-
Pemahaman
tentang suatu realitas value mediated findings
|
-
Subyektivis
-
Pemahaman
tentang suatu realitas atau temuan atau temuan suatu penelitian merupakan
produk interaksi antara peneliti dengan yang diteliti.
|
Aspek-Aspek
|
PARADIGMA
POSITIVISME
|
PARADIGMA
POSTPOSITIVISME
|
PARADIGMA
CRITICAL
|
PARADIGMA
KONSTRUKS/
INTERPERETIF
|
METODOLOGIS
How Should the
inquirer go about finding out knowable?
|
-
Experiment/Manipulative,
intervensionost dan Faliication melalui pengujisn hipotesis dalam struktur
logika Hypothetical deductive method
-
Kegiatan melalui laboratorium
eksperimen atau survai eksperimen dengan analisis kuantitatif.
-
Kriteria kualitas penelitian:
objectivity, Reliability dan validity (internal dan external validity)
|
-
Modified Experiment/
Manipulative
-
Pengamatan secara natural,
metode kualitatif dan tergantung pada teori yang dipergunakan
-
Kriteria kualitas penelitian:
Masih menggunakan objectivity, Reliability dan validity (internal dan
external validity)
|
-
Participative
-
Mengutamakan analisis
komprehensive, kontekstual dan multilevel analysis yang bisa dilakukan
melalui penempatan diri sebagai
aktivis/partisipan dalam proses transformasi social
-
Kriteria kualitas penelitian:
Historical situatedness, sejauhmana penelitian memperhatikan konteks
histories, social, budaya, ekonomi dan politik.
|
-
Reflective/Dialectical
-
Menekan empati dan interaksi
dialektik antara peneliti dan responden untuk merekonstruksi realitas yang
diteliti melalui metode-metode kualitatif seperti participant observation
-
Kriteria kualitas penelitian:
Authencity dan reflectivity, sejauhmana temuan merupakan refleksi otentik dari realitas dihayati oleh para
pelaku social
|
Aspek-Aspek
|
PARADIGMA
POSITIVISME
|
PARADIGMA
POSTPOSITIVISME
|
PARADIGMA
CRITICAL
|
PARADIGMA
KONSTRUKSIONISME/
INTERPERETIF
|
AXIOLOGIS
|
-
Nilai,
Etika dan pilihan moral harus di luar proses penelitian-penelitian
-  :
Peneliti
berperan disinterested scientist
-
Tujuan
penelitian: eksplanasi, prediksi dan kontrol
|
-
Nilai,
Etika dan pilihan moral berada alam arus diskusi
-
Peneliti
berperan sebagai mediator antara sikap ilmiah dan obyek penelitian
-
Tujuan
penelitian: eksplanasi, prediksi dan kontrol
|
-
Nilai,
Etika dan pilihan moral merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu
penelitian.
-
Peneliti
menempatkan diri sebagai transformative intellectual, advokat dan aktivis
-
Tujuan penelitian: Kritik social,
transformasi, emansipasi dan social empowerment
|
-
Nilai,
Etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dalam suatu
penelitian
-
Peneliti
sebagai passiorate participant,
fasilitator yang menjembatani keragaman subyektivitas pelaku social
-
Tujuan
penelitan: rekonstruksi realitas social secara dialiktik antara peneliti
dengan aktor social yang diteliti.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar