Selasa, 20 Maret 2012

Proses Terbentuknya & Tanda-tanda Orang ber-Iman


Proses Terbentuknya Iman
 
Spermatozoa dan ovum yang diproduksi dan dipertemukan atas dasar ketentuan yang digariskan ajaran Allah, merupakan benih yang baik. Allah menginginkan agar makanan yang dimakan berasal dari rezeki yang halalnthayyiban. Pandangan dan sikap hidup seorang ibu yang sedang hamil mempengaruhi psikis yang dikandungnya. Ibu yang mengandung tidak lepas dari pengaruh suami, maka secara tidak langsung pandangan dan sikap hidup suami juga berpengaruh secara psikologis terhadap bayi yang sedang dikandung. Oleh karena jika seseorang menginginkan anaknya kelak menjadi mukmin yang muttaqin, maka suami istri hendaknya berpandangan dan bersikap sesuai dengan yang dikehendaki Allah.
Benih iman yang dibawa sejak dalam kandungan memerlukan pemupukan yang berkesinambungan. Benih yang unggul apabila tidak disertai pemeliharaan yang intensif, besar kemungkinan menjadi punah. Demikian pula halnya dengan benih iman. Berbagai pengaruh terhadap seseorang akan mengarahkan iman/kepribadian seseorang, baik yang datang dari lingkungan keluarga, masyarakat, pendidikan, maupun lingkungan termasuk benda-benda mati seperti cuaca, tanah air, dan lingkungan flora serta fauna.
Pengaruh pendidikan keluarga secara langsung maupun tidak langsung, baik yang disengaja maupun tidak disengaja amat berpengaruh terhadap iman seseorang. Tingkah laku orang tua dalam rumah tangga senantiasa merupakan contoh dan teladan bagi anak-anak. Tingkah laku yang baik maupun yang buruk akan ditiru anak-anaknya. Jangan diharapkan anak beperilaku baik, apabila orang tuanya selalu melakukan perbuatan yang tercela. Dalam hal ini Nabi SAW bersabda, “Setiap anak, lahir membawa fitrah. Orang tuanya yang berperan menjadikan anak tersebut menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi”.
Pada dasarnya proses pembentukan iman juga demikian. Diawali dengan proses perkenalan, kemudian meningkat menjadi senang atau benci. Mengenal ajaran Allah adalah langkah awal dalam mencapai iman kepada allah. Jika seseorang tidak mengenal ajaran Allah, maka orang tersebut tidak mungkin beriman kepada Allah.
Seseorang yang menghendaki anaknya menjadi mukmin kepada Allah, maka ajaran Allah harus diperkenalkan sedini mungkin sesuai dengan kemampuan anak itu dari tingkat verbal sampah tingkat pemahaman. Bagaimana seorang anak menjadi mukmin, jika kepada mereka tidak diperkenalkan al-Qur’an.
Di samping proses pengenalan, proses pembiasaan juga perlu diperhatikan, karena tanpa pembiasan, seseorang bisa saja semula benci berubah menjadi senang. Seorang tidak harus dibiasakan untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi hal-hal yang dilarang-Nya, agar kelak setelah dewasa menjadi senang dan terampil dalam melaksanakan ajaran-ajaran Allah.
Berbuat sesuatu secara fisik adalah satu bentuk tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur. Tetapi tingkah laku tidak terdiri atas perbuatan yang tampak saja. Didalamnya tercakup juga sikap-sikap mental yang tidak mudah ditanggapi kecuali secara tidak langsung (misalnya, melalui ucapan atau perbuatan yang diduga dapat menggambarkan sikap mental tersebut), bahkan secara tidak langsung itu adakalanya cukup sulit menarik kesimpulan yang teliti. Di dalam tulisan ini dipergunakan istilah tingkah laku dalam arti luas dan dikaitkan dengan nilai-nilai hidup, yakni seperangkat nilai yang diterima oleh manusia sebagai nilai yang penting dalam kehidupan, yaitu iman. Yang dituju adalah tingkah laku yang merupakan perwujudan nilai-nilai hidup tertentu, yang disebut tingkah laku terpola.
Dalam keadaan tertentu, arah, dan intensitas tingkah laku dapat dipengaruhi melalui campur tangan secara langsung, yakni dalam bentuk intervensi terhadap interaksi yang terjadi. Dalam hal ini dijelaskan beberapa prinsip dengan mengemukakan implikasi metodologinya, yaitu :

1. Prinsip pembinaan berkesinambungan
Proses pembentukan iman atau suatu proses yang penting, terus terang, dan tidak berkesudahan. Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan orang semain lama semakin mampu bersikap selektif. Implikasinya ialah diperlukan motivasi sejak kecil dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu penting mengarahkan proses motivasi agar membuat tingkah laku lebih terarah dan selektif menghadapi nilai-nilai hidup yang patut diterima atau yang seharusnya ditolak.
2. Prinsip Internalisasi dan individu.
Prinsip ini menekankan pentingnya mempelajari iman sebagai prosas (internalisasi dan individuasi). Implikasi metodologinya ahila bahwa pendekatan untuk membentuk tingkah laku yang mewujudkan nilai-nilai itu iman tidak dapat hanya mengutamakan nilai-nilai itu dalam bentuk jadi, tetapi juga harus mementingkan proses dan cara pengenalan nilai hidup tersebut.
3. Prinsip sosialisasi.
Pada umumnya nilai-nilai hidup baru benar-benar mempunyai arti apabila telah memperoleh dimensi sosial. Implikasi metodologinya ahila bahwa usa pembentukan tingkah laku mewujudkan nilai iman hendaknya tidak diukur keberhasilannya terbatas pada tingkat individual ( yaitu hanya dengan memperhatikan kemampuan seseorang dalam kedudukannya sebagai individu), tetapi perla mengutamakan penelian dalam kaitan kehidupan interaksi sosial (proses sosialisasi orang tersebut.
4. Prinsip konsistensi dan koherensi.
Nilai iman lebih mudah tumbuh terkselerasi, apabila sejak semula ditangani secara consisten, yaitu secara tetap dan konsekuen, serta secara koheren, yaitu tanpa mengandung pertentengan antara nilai yang satu dengan nilai lainnya. Implikasi metodologinya adalah bahwa usa yang dikembangkan untuk mempercepat tumbuhnya tingkah laku yang mewujudkan nilai iman hendaknya selalu consisten dan koheren.
5. Prinsip integrasi.
Hakikat kehidupan sebagai totalitas, senantiasa menghadapkan setiap oarng pada problemática kehidupan yang menuntut pendekatan yang luas dan menyeluruh. Makin integral pendekatan seseorang terhadap kehidupan , makin fungsional pula hubungan setiap bentuk tingkah laku yang berhubungan dengan nilai iman yang dipelajari. Implikasi metodeloginya ahila agar nilai iman hendaknya dapat dipelajari seseorang tidak sebagai ilmu dan keterampilan tingkah laku yang terpisah-pisah, tetapi melalui pendekatan yang integratif, dalam kaitan problematik kehidupan yang nyata.

Tanda-tanda Orang Beriman.
Al-Quran menjelaskan tanda-tanda orang beriman sebagai berikut:
  1. Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika dibacakan ayat Al-Quran, maka bergejolak artinya untuk segera melaksanakannya (Al Anfal:2).
  2. Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi dengan doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul (Ali Mirón:120,Al-Maidah:12, Al-Anfal:2, At-Taubah:52, Ibrahim:11, Mujadalah:10. dan At-taghabun:13).
  3. Tertib dalam melaksanakan sholat dan selalu menjaga pelaksanaannya  (Al-Anfal:2, 7).
  4. Menafkahkan rezeki yang diterimanya (Al-Anfal:3 dan Al-Mukminun:4).
  5. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (Al-Mukminun:3, 5)
  6. Memelihara amanah dan menempati janji (Al-Mukminun:6)
  7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolang (Al-Anfal:74).
  8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izan (An-nur:62).

Akidah islam sebagai keyakinan membentuk perilaku bahkan mempengaruhi kehidupan seorang muslim, Abu A’la Maududi menyebutkan tanda orang beriman sebagai berikut :
a.       Menjauhkan diri dari pandangan yang sempit dan Picik.
b.      Mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan tau harga diri.
c.       Mempunyai sifat rendah hati dan kiamat.
d.      Senantiasa jujur dan adil.
e.       Tidak bersifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap persoalan dan situasi.
f.       Mempunyai pendirian yang teguh, kesabaran, ketahbahan , dan opyimisme.
g.      Mempunyai sifat ksatria, semangat dan berani, tidak gentar menghadapi resiko, bahkan tidak takut pada maut.
h.      Mempunyai sikap hidup damai dan ridha.
i.        Patuh,taat dan disiplin menjalankan peraturan Ilahi.

2 komentar:

  1. menarik sekali Miss, atas uraian indikator-indikator keimanannya paling tidak dapat jadi filter dalam bertindak.and boleh ngopy nich.. semoga diberkahi Allah.

    BalasHapus
  2. menarik sekali Miss, atas uraian indikator-indikator keimanannya paling tidak dapat jadi filter dalam bertindak.and boleh ngopy nich.. semoga diberkahi Allah.

    BalasHapus